Hari ini kita merayakan Hari Perawat Nasional, 17 Maret 2021.
Mari kita ulas balik sejarah dunia keperawatan di Tanah Air.
Saat zaman penjajahan Belanda mulai memasuki Indonesia, ilmu
kedokteran Eropa dibawa ke Indonesia guna melayani kesehatan para militer
Belanda pada saat itu. Kesehatan para militer pada saat itu sangat penting bagi
Belanda karena untuk mengokohkan kekuasaannya di Indonesia. Setelah Belanda
berhasil merebut kekuasaan di Indonesia dan mengambil hasil panen petani
Indonesia. Selanjutnya, perhatian kesehatan yang berikutnya tertuju kepada para
petani Indonesia. Karena kesehatan petani sangat berpengaruh bagi Belanda untuk
menjamin hasil panennya nanti.
Kurangnya tenaga medis akibat wabah penyakit cacar yang menular saat itu membuat Belanda mendesak para warga pribumi dan mengedukasi mereka mengenai vaksinisasi cacar. Sehingga mereka mendirikan sekolah Jawa atau biasa disebut “Dochter Java School”. Setelah lebih dari 20 tahun lamanya sekolah pendidikan kedokteran di tahun 1989 yang dikenal sebagai STOVIA (School tot Opleiding van Indlansche Arts) didirikan.
Selain STOVIA yang berada di Batavia sebagai sekolah kedokteran, bediri juga sekolah kedokteran kedua pada tahun 1931 yaitu di Kota Surabaya dan diberi nama NIAS (Nederlandsch Indische Artsen School) yang menerima murid dari bangsa Barat maupun Pribumi selain mendapat ilmu kedokteran mereka juga bisa bertukar pikiran demi memajukan wawasan tentang nasionalisme. Seperti misalnya Dr Soetomo, Dr Wahidin Soedirohoesodo, Dr Ciptomangoenkoesoemo, dan dokter lainnya yang menjadi pelopor gerakan nasionalisme demi mencapai kemerdekaan.
Sejak zaman penjajahan itulah tenaga kesehatan seperti perawat dan dokter Indonesia sudah ada dengan adanya rumah sakit. Dimulai dari rumah sakit Residen Vpabst (1819) di Batavia berubah nama menjadi Stadsverband (1919) dan berubah menjadi Central Burgerlijke Zieken Inrichting (CBZ) yang berlokasi di daerah Salemba dan saat ini menjadi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Pada hari ini 17 Maret 2021, Hari Perawat Nasional telah diperingati, penentuan peringatan ini merupakan hari lahir terbentuknya organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) pada 17 Maret 1974 silam. Pada masa itu, para tenaga keperawatan membuat organisasi ini dengan tujuan untuk meningkatkan profesionalitas kinerja perawat sesuai dengan kode etik yang ada, dan berkomitmen untuk memberikan perlindungan pada masyarakat dan profesi keperawatan dengan menyusun RUU keperawatan, dan tentunya memberikan akses pelayanan yang mudah bagi masyarakat (ppni-inna.org).
Dengan begitu, Hari Perawat Nasional ini diperingati dengan harapan bahwa perawat dapat memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia yang sesuai dengan kompetensi dan standar praktik keperawatan demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
No comments: